Catatan ini merupakan kelanjutan postingan sebelumnya, tentang kutipan-kutipan dalam novel Jatisaba. Ada 139 kutipan keren pada novel 241 halaman ini, yang saya bagi dalam beberapa kategori yakni: hal-hal menarik, kritik, estetika bahasa, penggambaran yang detail, nilai budaya, hal-hal lucu, serta quotes . Di samping itu ada pula 18 kelemahan yang perlu diperhatikan, yakni typo (salah ketik), kesalahan ejaan dan tanda baca, ketidaktepatan penggunaan diksi, pleonasme, perbandingan yang kurang sesuai, serta penjelasan yang kontradiktif A. Hal-hal menarik: Refleks perempuan ketika berdekatan dengan lelaki, selalu menganggap ada yang salah dan buruk dalam dirinya dan harus diperbaiki atau ditutupi. (7) K epayahan perempuan berikutnya: mudah terkesiap oleh barang-barang. (7) Malam-malam tanpa angin begini, jika kau merasa ada sesuatu berembus di tubuhmu, maka itu adalah napas hantu (16) Tidak ada tanda kehidupan yang mampu mereka pertahankan selain membuat dan melahirkan ana...
Judul : Jatisaba Pengarang : Ramayda Akmal Penerbit : Grasindo Tahun terbit : 2017 Jumlah halaman : viii + 241 Sinopsis “Jatisaba” mengisahkan kerinduan seorang wanita muda pada kampung halamannya setelah sepuluh tahun merantau sebagai TKW di luar negeri. Keinginan itu menjadi tidak mudah karena Mae, wanita itu, terperangkap dalam sindikat perdagangan wanita. Ia boleh pulang, bahkan tak perlu kembali, asal bisa membawa wanita-wanita lain sebagai pengganti. Padahal Mae tahu, masa depan wanita-wanita yang dikirimnya bisa sangat gelap, bahkan hancur di negeri orang. Di luar negeri, para TKW sangat rentan terhadap berbagai kekerasan, pelecehan seksual, dan yang paling buruk diperjualbelikan organ tubuhnya. Ma...
RENDANG Muram Batu Kota itu—bukan berarti daerah tingkat dua, disebut begitu karena menjadi ibu kota kabupaten, secara administrasi sebetulnya hanya kecamatan—mendadak berdenyut. Bukan karena pembangunan melejit atau sebaliknya, bukan pula karena jadi perbincangan sebab bencana, ini hanya karena makanan. — TEPATNYA, karena bupati baru begitu mengidamkan makanan yang berbahan daging dengan selimut rempah ruah. Spesial rendang Minang; hitam dan kering berminyak. Sejatinya, bupati ini bukan orang Minang. Dia Melayu asli walau ada campuran darah Aceh pada kakeknya. Sang kakek adalah anak seorang saudagar yang menikahi dara Aceh. Tapi setelah itu, sang kakek menikah dengan gadis Melayu tulen. Pun bapaknya mempersunting putri Melayu asli. Istri bupati juga bukan Minang. Dia malah Jawa. Si istri adalah generasi ketiga dari keluarga Jawa yang dipaksa Belanda untuk menjadi buruh kebun tembakau. Ibu si istri juga demikian. Bedanya, bapak...
Comments
Post a Comment